Mitigsi Perubahan Garis Pantai Pulau Ju
Nama : Melkyanus
NIM : 1610716210010
Secara umum Sutikno (1993) menjelaskan
bahwa pantai merupakan suatu daerah yang meluas dari titik terendah
air laut pada saat surut hingga ke arah daratan sampai mencapai batas efektif
dari gelombang. Sedangkan garis pantaiadalah garis pertemuan antara air laut
dengan daratan yang kedudukannyaberubah-ubah sesuai dengan kedudukan pada saat
pasang-surut, pengaruhgelombang dan arus laut. Abrasi pantai adalah proses
pengikisan pantai oleh tenagagelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak
(Setiyono, 1996 ).
Pulau Ju dengan kabupaten raja ampat provinsi papua
barat, terletak pada 0019’2,379"LS 13008’46,232”BT. Berdasarkan
hasil analisis citra dengan menggunakan software ArcMap 10.5 maka dapat
diketahui perubahan garis pantai yang terjadi berdasarkan pengamatan pada tahun
2009 – 2015 dengan luasan sedimentasi 10.0737381802664 Ha dan Abrasi seluas 3.36362792332586
Ha.
Gelombang dapat
menimbulkan energi untuk membentuk pantai, menimbulkan arus dan transpor
sedimen dalam arah tegak lurus dan sepanjang pantai (Triatmodjo, 1999). Gelombang air laut
berperan dalam perubahan garis pantai dimana gelombang akan menimbulkan arus
yang akan mengangkut sedimen dasar laut dan terjadi penumpukan sedimen atau
terjadinya abrasi. Pada garis pantai Pulau Ju terjadi abrasi karena pengaruh
gelombang dan arus dari kontraksi angin barat daya yang tegak lurus dengan
pantai Pulau Ju.
Mengantisipasi terjadinya abrasi agar tidak semakin meluas
pada bagian barat daya pulau Ju, maka dapat dilakukan penanganan abrasi pantai
dengan membangun bangunan pantai yang sejajar dengan garis pantai berupa Breakwater.
Breakwater
atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang dibuat
sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap erosi
dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga
terjadi endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat menghalangi transport
sedimen sepanjang pantai.
Gambar 1. Bentuk Bangunan Breakwater
Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang
terletak dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi
pada pantai. Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena
berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan.
Karena pemecah gelombang ini dibuat terpisah ke arah lepas pantai, tetapi masih
di dalam zona gelombang pecah (breaking zone). Maka bagian sisi luar
pemecah gelombang memberikan perlindungan dengan meredam energi gelombang
sehingga gelombang dan arus di belakangnya dapat dikurangi. Berikut ini bentuk
rekayasa dari pulau Ju apabila dibangun breakwater
dalam jangka waktu lama.
Gambar 2.Gambaran Pengaplikasian Breakwater di Pulau Ju
Pemilihan bangunan pantai Breakwater untuk mengatasi kasus abrasi di pulau ini disesuaikan
dengan faktor penyebab terjadinya abrasi yaitu hempasan gelombang air laut yang
tegak lurus dengan garis pantai, dimana gelombang dibangkitkan oleh tiupan
angina dari arah barat daya.
Komentar
Posting Komentar